About

Selasa, 06 Desember 2016

Manusia adalah Eksistensi

Eksistensialisme adalah salah satu aliran filsafat dewasa ini disamping aliran filsafat lain,  seperti filsafat analitik,  filsafat bahasa dan strukturalisme.  Perbedaan antara aliran yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh titik pangkal yang berbeda.  Materialisme,  misalnya,  melihat materi sebagai dasar segala apa yang ada (material reductionism). Bagi supranaturalisme, roh adalah kenyataan sattu-satunya (spiritual reductionism) Eksistensialisme berpangkal pada manusia sebagai eksistensi. 
Eksistensialisme disebut juga fenomenologi eksistensial, karena merupakan suatu gabungan antara eksistensialisme Kierkegaard (813-1855) dan fenomenologi Martin Heidegger (1889-1976), Gabriel Marcel(1889-1973, M.Merleau Ponty(1908-1961),  masing-masing dengan caranya sendiri.  Kekhasan gaya filsafat ini dibahas oleh F Copleston di Inggris,  Jean Wahl di Paris,  A.  Dondeyne di Louvain,  WA.  Luijpen dan R.  Bakker di Belanda.
Eksistensialisme dari segi isinya bukan merupakan suatu kesatuan.  Ia lebih merupakan suatu gaya berfilsafat.  Pokok utamanya ialah manusia dan mereka tekan.  yang khas di tengah-tengah makhluk lainnya.  Kekhasan manusia ini kan berhadapan dengan Materialisme dan Spiritualisme.  Pangkaldanjiwa Eksisten-  sialisme ialah pandangan atas manusia scbagai eksistensi.  Inilah yang bagi kaum eksistensialis menjadi pengalaman asasi yang menunjukkan kedudukan khasmanu sia di tengah-tengah makhluk yang lain.


Sumber: Adelbert, 2004. Antropologi Berfilsafat. Yogyakarta:Pustaka Filsafat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar