Eksistensialisme adalah salah satu
aliran filsafat dewasa ini disamping
aliran filsafat lain, seperti filsafat
analitik, filsafat bahasa dan
strukturalisme. Perbedaan antara aliran
yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh titik pangkal yang berbeda. Materialisme,
misalnya, melihat materi sebagai
dasar segala apa yang ada (material reductionism). Bagi supranaturalisme, roh adalah kenyataan sattu-satunya (spiritual reductionism) Eksistensialisme
berpangkal pada manusia sebagai eksistensi.
Eksistensialisme disebut juga
fenomenologi eksistensial, karena
merupakan suatu gabungan antara eksistensialisme Kierkegaard (813-1855) dan
fenomenologi Martin Heidegger (1889-1976), Gabriel
Marcel(1889-1973, M.Merleau Ponty(1908-1961),
masing-masing dengan caranya sendiri.
Kekhasan gaya filsafat ini dibahas oleh F Copleston di Inggris, Jean Wahl di Paris, A.
Dondeyne di Louvain, WA. Luijpen dan R. Bakker di Belanda.
Eksistensialisme dari segi isinya
bukan merupakan suatu kesatuan. Ia lebih
merupakan suatu gaya berfilsafat. Pokok
utamanya ialah manusia dan mereka tekan.
yang khas di tengah-tengah makhluk lainnya. Kekhasan manusia ini kan berhadapan dengan
Materialisme dan Spiritualisme.
Pangkaldanjiwa Eksisten- sialisme
ialah pandangan atas manusia scbagai eksistensi. Inilah yang bagi kaum eksistensialis menjadi
pengalaman asasi yang menunjukkan kedudukan khasmanu sia di tengah-tengah
makhluk yang lain.
Sumber: Adelbert, 2004. Antropologi Berfilsafat. Yogyakarta:Pustaka Filsafat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar