Berbeda dengan Pranaka, Julianne Ford
dalam Lincoln & Guba (1985) mengemukakan ada 4 jenis kebenaran yang
berbeda, yaitu kebenaran empiris, kebenaran logis, kebenaran etis, kebenaran
metafisis. Keempat kebenaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kebenaran empiris yaitu kebenaran
yang sudah biasa digunakan oleh para ilmuan yang dirumuskan dalam bentuk
hipotesis untuk menerima atau menolak sesuatu sebagai kebenaran.
2. Kebenaran logis yaitu kebenaran yang
masuk akal yang dapat diterima oleh orang banyak, dimana kebenaran tersebut
merupakan pernyataan hipotesis yang secara logis atau matematis sejalan dengan
pernyataan lain yang telah diketahui sebagai sesuatu kebenaran.
3. Kebenaran etis adalah kebenaran yang
dapat diukur dengan standar nilai atau moral tertentu. Jadi, seseorang dianggap
etis jika yang menyatakan kebenaran tersebut berbuat sesuai dengan ukuran
pelaksanaan yang bersifat moral atau profesional.
4. Kebenaran metafisis yang merupakan
kebenaran yang sesuai dengan kepercayaan dasar. Kebenaran ini merupakan
kepercayaan yang harus diterima sebagaimana ada. Kebenaran ini tidak dapat
dibuktikan dengan ketidakbenaran, karena kebenaran ini menghadirkan batas akhir
yang berbeda dengan segala yang teruji.
Sumber: Susanto, A, 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi
Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar