Pemikiran
Kritisisme Immanuel Kant Filsafat yang dikenal dengan kritisisme adalah
filsafat yang diintrodusir oleh Immanuel kant. Kritisisme adalah filsafat yang
memulai perjalanannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan dan
batas-batas rasio. Perkembangan ilmu Immanuel Kant mencoba untuk menjebatani
pandangan Rasionalisme dan Empirisisme, teori dalam aliran filsafat Kritisisme
adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha untuk mempersatukan kedua macam
unsur dari filsafat Rasionalisme dan disini kekuatan kritis filsafat sangatlah
penting, karena ia bisa menghindari kemungkinan ilmu pengetahuan menjadi sebuah
dogma.
Filsafat ini
memulai pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai
sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda dengan
corak filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara
mutlak. Isi utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori
pengetahuan, etika dan estetika.
Ciri-ciri
kritisisme dapat disimpulkan dalam tiga hal:
- Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada subjekdan bukan pada objek.
- Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.
- Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur anaximanesa priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsur aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar