About

Senin, 19 Desember 2016

Kebenaran Proposisi



Menurut teori ini, suatu pernyataan disebut benar apabila sesuai dengan persyaratan materilnya suatu proposisi, bukan pada syarat formal proposisi. Dalam sumber lain, ada juga yang menambahkan dengan bentuk kebenaran lain yang disebut juga dengan kebenaran sintaksis. Kebenaran sintaksis adalah kebenaran yang mengacu pada keteraturan sintaksis atau gramatika yang dipakai oleh suatu pernyataan atau suatu tata bahasa yang melekatnya. Dalam paham sintaksis ini suatu pernyataan dianggap benar apabila proposisi itu tidak mengikuti syarat atau keliar dari hal yang dipersyaratkan maka proposisi tersebut tidak memiliki arti.
Jadi, kebenaran sebagaimana ditemukan di atas, memiliki makna yang beragam dan kompleks, sehingga dalam memaknai kebenaran ini akan sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang melatarinya, pengalaman, kemampuan, dan usia mempengaruhi kepemikiran epistemo tentang kebenaran. Sehingga wajar kalau AMW. Pranaka (1987) kemudian mengelompokkan kebenaran ini dalam tiga jenis kebenaran, yaitu ; 1) kebenaran epistemologikal,  2) kebenaran ontologikal, dan 3) kebenaran semantikal.
Kebenaran epistemologikal adalah pengertian kebenaran yang berhubungan dengan pengetahuan manusia. Kebenaran dalam arti ontologikal adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada ataupun diadakan. Adapun kebenaran dalam arti semantikal adalah kebenaran yang terdapat serta melekat didalam tutur kata dan bahasa, yang sering disebut dengan istilah sintaksis.

Sumber: Susanto, A, 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar