Filsafat pertama kali muncul di
Yunani, Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filosof ialah Thales dari
Mileta. Filosof-filosof Yunani yang terbesar yaitu Socrates, Plato, dan
Aristoteles. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan
tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Israel atau Mesir.
Jawabannya di Yunani tidak seperti di daerah lain-lainya tidak ada kasta
pendeta sehingga orang lebih bebas.
Munculnya filsafat ditandai dengan runtuhnya
mitos-mitos dan dongeng-dongeng yang selama itu menjadi pembenaran terhadap
setiap gejala alam. Manusia pada waktu itu melalui mitos-mitos mencari
keterangan tentang asal-usul alam semesta dan tentang kejadian yang berlangsung
di dalamnya.
Ada dua bentuk mitos yang berkembang pada
waktu itu, yaitu mitos kosmogonis yaitu mitos yang mencari tentang asal usul
alam semesta, dan mitos, kosmologis yaitu mitos yang berusaha mencari
keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian di alam semesta. Meskipun memberikan
jawaban-jawaban tersebut diberikan dalam bentuk mitos yang lolos dari control
akal (rasio).
Cara berfikir seperti itu berlangsung sampai
abad ke-6 sebelum masehi, sedangkan sejak abad ke-6 masehi orang mulai mencari
jawaban-jawaban rasional tentang asal-usul dan kejadian alam semesta. Pencarian kebijaksanaan bermakna menyelusuri
hakikat dan sumber kebenaran. Alat untuk menemukan kebijaksanaan adalah akal
yang merupakan sumber primer dan berfikir.
Pada saat inilah, para filsofof atau filsuf
kemudian mencoba memandang dunia dengan cara yang lain yang belum pernah
dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah. Dalam mencari keterangan
tentang alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara
turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir
sendiri. Di balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari
suatu keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-kejadian itu.
Dalam artian inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati problem dan kejadian
alam semesta secara logis dan rasional.
Sebab hanya dengan cara semacam ini,
terbukalah kemungkinan bagi pertanyaan-pertanyaan lain dan penilaian serta
kritik dalam memahami alam semesta. Semangat inilah yang memunculkan filosof-filosof
pada jaman Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi satu.
Dalam ilmu filsafat yang identik dengan
pertanyaan-pertanyaan yang kemudian
Filsafat selalu mencari jawaban-jawaban, sekalipun jawaban-jawaban yang
ditemukan tidak pernah abadi. Oleh karena itu filsafat tidak pernah selesai
dengan satu pertanyaan dan satu jawaban dan tidak pernah sampai pada akhir
sebuah masalah. Masalah-masalah filsafat tidak pernah selesai karena itulah
memang sebenarnya berfilsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar