Ada pun jenis-jenis Kebenaran yaitu :
1. Kebenaran
Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)
2. Kebenaran
ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)
3. Kebenaran
semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)
Manusia selalu
mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya
terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan
pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan
mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan
manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup
yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan
dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.
Kebenaran agama
yang ditangkap dengan seluruh kepribadian, terutama oleh budi nurani merupakan
puncak kesadaran manusia. Hal ini bukan saja karena sumber kebnarna itu bersal
dari Tuhan Yang Maha Esa supernatural melainkan juga karena yang menerima
kebenaran ini adalah satu subyek dengna integritas kepribadian. Nilai kebenaran
agama menduduki status tertinggi karena wujud kebenaran ini ditangkap oleh
integritas kepribadian. Seluruh tingkat pengalaman, yakni pengalaman ilmiah,
dan pengalaman filosofis terhimpun pada puncak kesadaran religius yang dimana
di dalam kebenaran ini mengandung tujuan hidup manusia dan sangat berarti untuk
dijalankan oleh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar