Filsafat bahasa adalah ilmu gabungan antara
linguistik dan filsafat. Ilmu ini menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa
sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoretis linguistik.
Filsafat bahasa dibagi menjadi filsafat bahasa ideal dan filsafat bahasa
sehari-hari. Kinayati Djojosuroto (2007 : 452) menambahkan bahwa filsafat
bahasa merupakan bidang filsafat khusus yang membahas tentang hakikat bahasa,
unsur-unsur pembentuk bahasa, hubungan bahasa dengan pikiran manusia, hakikat
bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kaitannya dengan kehidupan manusia.
Filsafat bahasa ialah teori tentang bahasa
yang berhasil dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka itu dalam
perjalanan memahami pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf
memahami conceptual knowledge melalui pemahaman terhadap bahasa.
Dalam rangka mencari pemahaman ini, para
filsuf telah juga mencoba mendalami hal-hal lain, misalnya fisika, matematika,
seni, sejarah, dan lain-lain. Cara bagaimana pengetahuan itu diekspresikan dan
dikomunikasikan di dalam bahasa, di dalam fisika, matematika dan lain-lain itu
diyakini oleh para filsuf berhubungan erat dengan hakikat pengetahuan atau
dengan pengetahuan konseptual itu sendiri. Jadi, dengan meneliti berbagai
cabang ilmu itu, termasuk bahasa, para filsuf berharap dapat membuat filsafat
tentang pengetahuan manusia pada umumnya.
Letak perbedaan antara filsafat bahasa
dengan linguistik adalah linguistik bertujuan mendapatkan kejelasan tentang
bahasa. Linguistik mencari hakikat bahasa. Jadi, para sarjana bahasa menganggap
bahwa kejelasan tentang hakikat bahasa itulah tujuan akhir kegiatannya,
sedangkan filsafat bahasa mencari hakikat ilmu pengetahuan atau hakikat
pengetahuan konseptual. Dalam usahanya mencari hakikat pengetahuan konseptual
itu, para filsuf mempelajari bahasa bukan sebagai tujuan akhir, melainkan
sebagai objek sementara agar pada akhirnya dapat diperoleh kejelasan tentang
hakikat pengetahuan konseptual itu.
Filsafat bahasa merupakan (1) kumpulan hasil
pikiran para filosof mengenai hahikat bahasa yang disusun secara sistematis
untuk dipelajari dengan menggunakan metode tertentu, (2) metode berpikir secara
mendalam (radik), logis, dan universal mengenai hakikat bahasa. Filsafat bahasa
bisa dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, filsafat bahasa dilihat sebagai
ilmu dan kedua, filsafat bahasa dilihat sebagai suatu metode. Jika dilihat
sebagai ilmu, filsafat bahasa mengacu pada kumpulan hasil pikiran para filsof
mengenai bahasa yang disusun secara sistematis untuk dipelajari dengan
menggunakan metode tertentu. Jika dilihat sebagai metode berpikir, filsafat
bahasa mengacu pada metode berpikir secara mendalam, logis, dan universal
mengenai hakikat bahasa (Hidayat, 2009 : 13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar