Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan,
juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan
teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek
kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan
tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan
kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada
dalam suatu masyarakat tertentu.
Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa
dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk
selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun teori-teori pendidikan yang
realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik). Di
samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan,
juga terdapat hubungan yang bersifat suplementer, sebagaimana dikemukakan oleh
Ali Saifullah dalam bukunya “Antara Filsafat dan Pendidikan”, sebagai berikut :
- Kegiatan merumuskan dasar-dasar,
dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta
konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral pendidikannya.
- Kegiatan merumuskan sistem atau
teori pendidikan (science of education) yang meliputi politik pendidikan,
kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi pendidikan
dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat dan Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar