About

Selasa, 29 November 2016

Materialisme dalam Filsafat

Istilah materialisme dapat diberi definisi dengan beberapa cara. Pertama, materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yang membentuk alam dan bahwa akal dan kesadaran (conciusness) termasuk di dalamnya segala proses fisikal merupakan mode materi tersebut dan dapat disederhanakan menjadi unsur-unsur fisik. Kedua, doktrin alam semesta dapat ditafsirkan seluruhnya dengan sains fisik.
Kedua definisi tersebut mempunyai implikasi yang sama, walaupun cenderung untuk menjanjikan bentuk materialisme yang tradisional.Pada akhir-akhir ini, doktrin tersebut dijelaskan sebagai energism yang mengembalikan segala sesuatu dalam bentuk energi, atau sebagai bentuk yang positivisme yang memberi tekanan untuk sains dan mengingkari hal-hal seperti ultimate nature, of reality. (Juhaya S. Pradja, 2000 : 96)
Materialisme modern mengatakan bahwa alam (universe) itu merupakan kesatuan materiil yang tak terbatas : alam, termasuk di dalamnya segala materi dan energi (gerak atau tenaga) selalu ada dan akan tetap ada, dan bahwa alam (word) adalah realitas yang keras, dapat disentuh, materiil, objektif, yang dapat diketahui oleh manusia. Materialisme modern mengatakan bahwa materi itu ada sebelum jiwa (mind), dan dunia materiil adalah yang pertama, sedangkan tentang pemikiran tentang dunia ini adalah nomor dua.


Sumber: Abdul Hakim, Atang. 2008. Filsafat Umum dari Metologi sampai Teofilosofi. Bandung: CV Pustaka Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar