About

Selasa, 12 Desember 2017

Ibu Guru Sekolah Dasar plus Ibu Rumah Tangga

Ibu Guru Sekolah Dasar plus Ibu Rumah Tangga
Sebelumnya saya ingin memberitahukan kepada semua membuat artikel ini, tujuan saya membuat artikel ini untuk menyelesaikan tugas akhir pada maka kuliah Stategi Pembelajaran, yang dimana mengharuskan saya membuat artikel ini dengan pemberian tugas melaksanakan pembelajaran langsung di sekolah dasar. Di Sekolah Dasar Negeri Kaligandu saya mengajar 4 kali pertemuan, saya mengajar dikelas 4a. Dikelas 4a ini sudah memakai kurikulum 2013, saya bertemu dengan ibu Arni sebagai wali kelas 4a. Pada saat saya melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas ada beberapa sudut pandang siswa yang perlu diperhatikan, antara lain: dari segi psikologi, selama pembelajaran berlangsung peserta didik terlihat aktif, antusias dan bersunggug-sungguh. Akan tetapi ada beberapa siswa yang cenderung diam dan pasif di karenakan mereka jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang monoton.. Hal ini berarti keadaan fisik anak yang berbeda dari anak sebayanya cenderung pendiam dan pemalu hal ini dikuatkan dengan teori.
Menurut Gunarsah (2001:12) bahwa faktor-faktor yang menyebabkan  sifat pemalu yakni keadaan fisik, kesulitan dalam berbicara, kurang terampil  dalam berteman, harapan orang tua terlalu tinggi, pola asuh yang mencela, unsur  keturunan, masa kanak-kanak kurang gembira, kurang bermasyarakat, perasaan rendah diri, dan pandangan orang lain. Keadaan fisik menyebabkan sifat pemalu, sebab anak yang sering sakit  kurang mempunyai peluang melakukan berbagai aktivitas. Baik aktivitas dalam  gerak motorik, sosial maupun aktivitas lainnya. Anak sering sakit tentu saja membuat ruang gerak akan menjadi terbatas dan anak tidak bebas bermain seperti anak yang sehat lainnya. Kelainan fisik juga dapat menumbuhkan rasa malu pada anak.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini ada beberapa hal yang saya temukan di saat proses pembelajaran diantaranya, menemukan bahwa dengan pemberian rewad dan punishment akan lebih meningkatkan motivasi belajar siswa. Saat siswa di berikan rewad siswa menjadi lebih aktif dan semangat ketika diberikan tugas oleh guru. Dan dengan pemberian punishment meminimalisir perilaku siswa yang mengganggu pembelajaran, siswa yang diberi punishment dan siswa yang lain pun cenderung tidak mengulangi kembali perilaku tersebut. Contohnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung beberapa siswa maju kedepan dan mendapatkan rewad maka siswa lainpun antusias untuk maju kedepan untuk mengerjakan tugas dan sebaliknya saat salah seorang siswa yang membuat keributan dan diberikan punishment oleh guru pada saat itu siswa tersebut diam dan tidak mengulangi perilaku tersebut begitu pula teman-temannya yang lain.
Menurut Arshi ningsih (2005:20) bahwa rewad dan punishment merupakan bentuk penguatan positif yang bersumber dari teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon.
Diatas adalah salah satu penemuan mengajar saya di kelas 4a, selain penemuan dikelas saya juga mendapatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, dari ibu Arni saya mendapatkan pengelaman bagaimana menjadi Ibu guru yang dimana ibu Arni disini sudah berkeluarga dan juga pada saat itu ibu Arni pun sedang mengandung buah hatinya. Dimana seorang perempuan jika dia sudah mempunyai keluarga itu tidak hanya menjadi ibu rumah tangga tetapi ibu Arni disini menjadi seorang guru. Memang pada hakikatnya perempuan jika sudah berkeluarga tugasnya menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk suaminya dan anak-anaknya.
Tetapi pada zaman yang semakin canggih dan juga biaya hidup, Pendidikan yang semakin mahal maka tidak ada salahnya seorang perempuan itu bekerja. Apa lagi bekerja menjadi seorang guru, pekerjaan menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Seorang perempuan yang menjadi seorang guru apalagi guru sekolah dasar adalah tugas yang tidak mudah dimana dia harus menyelesaikan tugasnya dulu sebagai ibu rumah tangga untuk melayani suaminya dan juga mendidik anaknya dan merawat anaknya. Pagi sebelum anak dan suaminya bangun dia harus sudah bangun terlebih dahulu dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan suaminya untuk kerja dan mempersiapkan alat-alat sekolah, sarapan pagi untuk anaknya sebelum seorang guru perempuan berangkat ke sekolah untuk melaksanakan tugas negaranya sebagai guru sekolah dasar.
Semua kegiatan yang dijalani dengan sabar dan penuh bersyukur dengan semuanya maka ke giatan tersebut tidak akan terasa lelah, seorang ibu rumah tangga yang menjadi seorang guru disekolah dasar itu harus menganggap siswanya sebagai anaknya sendiri karena katanya jika kita berbuat baik dan menganggap siswanya seperti anak sendiri maka anak kitapun disekolah tersebut akan disayang dan diperlakukan baik pula dengan guru di sekolahnya. Menghadapi semua siswa di sekolah bukan hal yang mudah jika kita tidak menjalankannya dengan sepenuh hati maka kita akan cape sendiri dan apa yang diajarkannya pun tidak akan dimengerti dengan siswa.
Dengan artikel ini semoga dapat memberikan sedikit pengetahuan bagaimana seorang perempuan yang sudah berkeluarga dan menjadi Ibu rumah tangga. Selebihnya memilih dan menetapkan dirinya untuk berperan ganda selain menjadi ibu rumah tangga seorang perempuan itu juga menjadi seorang guru sekolah dasar untuk membangun negara yang lebih baik, dari kita semua dimulai sejak dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar